Meta / Facebook Ads adalah platform iklan yang disediakan oleh Facebook untuk membantu bisnis dan pemasar dalam mempromosikan produk atau layanan mereka di platform Facebook dan jaringan afiliasinya seperti Instagram, Audience Network, dan FB Messenger.
Iklan Facebook dapat disesuaikan dengan target audiens yang spesifik berdasarkan berbagai kriteria seperti usia, lokasi geografis, minat, pekerjaan, perilaku, dan banyak lagi. Facebook Ads menjadi platform iklan yang sangat efektif karena hasil kampanye iklannya juga dapat dilacak secara detail dan real-time.
Potensi Facebook Ads di Indonesia sangat besar karena pengguna Facebook di Indonesia tergolong cukup banyak dan aktif. Menurut data Statista, jumlah pengguna Facebook di Indonesia mencapai 170 juta pada tahun 2021. Selain itu, Facebook Ads juga memungkinkan bisnis untuk menjangkau target audiens yang spesifik dan hasil kampanye iklan dapat dilacak secara real-time. Hal ini memungkinkan bisnis untuk mengoptimalkan kampanye iklan mereka untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Ragam Contoh Iklan Facebook
Berikut adalah berbagai jenis iklan Facebook Ads beserta contohnya:

A. Iklan gambar tunggal: Iklan ini biasanya berisi satu gambar yang menarik dengan headline dan deskripsi singkat. Iklan ini dapat digunakan untuk mempromosikan produk, layanan, atau acara bisnis.
Contoh: Sebuah restoran menampilkan foto hidangan terbaru mereka dengan judul “Cicipi Hidangan Terbaru Kami” dan deskripsi singkat tentang makanan tersebut.
B. Iklan video: Iklan video memungkinkan bisnis untuk membuat video singkat yang menarik untuk mempromosikan produk atau layanan mereka. Video ini bisa disertai dengan teks, suara, atau musik.
Contoh: Sebuah perusahaan mode menghasilkan iklan video singkat dengan model mengenakan produk terbaru mereka dan menampilkan berbagai angle dari produk tersebut.
C. Iklan carousel: Iklan ini memungkinkan bisnis untuk menampilkan beberapa produk atau layanan dalam satu iklan. Iklan ini biasanya berisi beberapa gambar atau video yang dapat digeser.
Contoh: Sebuah toko online menampilkan beberapa produk terbaru mereka dalam satu iklan dengan headline “Temukan Berbagai Pilihan Produk Terbaru Kami” dan berbagai gambar produk yang dapat di-slide.
D. Iklan Koleksi (Collection Ads): Memungkinkan pengguna untuk menampilkan produk secara visual dalam bentuk galeri yang dapat di-scroll. Dalam sebuah koleksi, pengguna dapat menampilkan hingga puluhan produk dalam satu iklan.
Contoh: Toko online yang ingin mempromosikan 15 produk terbaru mereka. Dalam iklan collection ads, toko online dapat menampilkan berbagai foto dalam bentuk galeri. Setiap produk dalam galeri dapat di-klik untuk membawa pengguna langsung ke halaman produk di situs web toko online tersebut.
Objective atau tujuan iklan di Facebook merupakan pilihan yang disediakan oleh Facebook untuk membantu pengiklan menentukan tujuan iklan mereka. Advertiser dapat memilih salah satu atau beberapa objective, tergantung pada tujuan iklan mereka. Berikut ini adalah beberapa objective dari iklan Facebook dan contoh nyata penggunaannya:

A. Awareness
Objective ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran (awareness) tentang merek atau produk yang diiklankan dengan menjangkau sebanyak mungkin audiens untuk melihat. Contoh penggunaannya adalah saat sebuah brand fashion meluncurkan koleksi pakian terbaru mereka dan ingin memperluas jangkauan/reach dari Postingan foto fashion yang dimiliki.
Contoh: Sebuah perusahaan fashion baru yang ingin memperkenalkan mereknya ke target audiens di Jakarta dan Bandung dapat menggunakan reach ads dengan menargetkan kota-kota tersebut. Iklan ditampilkan ke audiens di kedua kota tersebut dengan tujuan memperkenalkan merek sebanyak mungkin kepada orang yang berbeda.
Contoh: Sebuah toko online sepatu yang ingin meningkatkan penjualan pada musim panas dapat menggunakan impression ads dengan menargetkan audiens yang sering mencari sepatu online. Iklan ditampilkan sebanyak mungkin kepada audiens yang ditargetkan, tanpa memperhitungkan berapa orang yang melihat iklan. Hal ini dapat meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan konversi atau pembelian dari audiens yang tertarik.
Perbedaan antara reach ads dan impression ads terletak pada tujuan dan pengukuran hasil kampanye. Jika advertiser ingin menjangkau audiens sebanyak mungkin, maka reach ads merupakan pilihan yang tepat. Namun, jika advertiser ingin memastikan bahwa iklan ditampilkan sebanyak mungkin kepada audiens yang ditargetkan, maka impression ads merupakan pilihan yang tepat.
Perlu diperhatikan bahwa iklan Awareness umumnya tidak akan menghasilkan engagement, trafik dan conversion yang memadai. Pasalnya, mesin iklan Facebook hanya akan menyebarkan iklan seluas mungkin tanpa memperhatikan audiens yang potensial untuk melakukan pembelian.
B. Consideration
Objective ini bertujuan untuk mendorong konsumen untuk melakukan tindakan tertentu, seperti mengunjungi situs web, mengunduh aplikasi, atau melihat video produk. Contoh penggunaannya adalah ketika sebuah restoran baru ingin mempromosikan website baru yang dimiliki dengan ingin mendapatkan sebanyak mungkin visitor website Consideration funnel di Facebook Ads terdiri dari beberapa objective, seperti:
Campaign Traffic bertujuan untuk mengarahkan lalu lintas ke situs web atau aplikasi. Iklan akan ditampilkan kepada orang-orang yang paling cenderung mengklik tautan yang dimaksud. Objective ini cocok untuk bisnis yang ingin mengarahkan lalu lintas ke situs web atau aplikasi.
Contoh: Sebuah perusahaan makanan siap saji dapat menggunakan objective Campaign Traffic untuk mengarahkan lalu lintas ke situs webnya, sehingga pengunjung dapat mengetahui produk-produk yang ditawarkan.
Contoh: Sebuah perusahaan fashion dapat menggunakan objective Campaign Engagement untuk mempromosikan postingan terbarunya dan mengajak orang untuk memberikan like atau comment.
Contoh: Sebuah aplikasi transportasi dapat menggunakan objective App Install untuk mengundang orang untuk mengunduh aplikasi mereka dan mencoba layanan transportasi yang ditawarkan.
Contoh: Sebuah perusahaan pariwisata dapat menggunakan objective Video Views untuk menampilkan video iklan tentang destinasi wisata dan mempromosikan paket wisata yang ditawarkan.
Lead Generation bertujuan untuk mengumpulkan informasi pelanggan potensial, seperti email atau nomor telepon, dengan menampilkan formulir di Facebook atau Instagram. Objective ini cocok untuk bisnis yang ingin memperluas basis data pelanggan dan meningkatkan penjualan.
Contoh: Sebuah perusahaan kosmetik dapat menggunakan objective Lead Generation untuk mengumpulkan informasi pelanggan potensial yang tertarik dengan produk-produk mereka, dengan menampilkan formulir di Facebook atau Instagram.
Message bertujuan untuk mengarahkan percakapan langsung dengan pelanggan melalui pesan teks di Facebook, Instagram atau WhatsApp. Objective ini cocok untuk bisnis yang ingin meningkatkan keterlibatan dengan pelanggan dan memperoleh penjualan.
Contoh: Sebuah restoran dapat menggunakan objective Message untuk mengarahkan pelanggan untuk memesan meja melalui pesan teks di Facebook atau Instagram.
Perlu diperhatikan bahwa iklan Consideration akan mencari audiens yang secara umum akan berinteraksi dengan iklan, mengunjungi website atau mendownload aplikasi suatu brand. Sehingga, iklan ini tidak selalu bisa diharapkan untuk meningkatkan pembelian. Namun, iklan ini berguna untuk memperbesar basis potensi pelanggan di masa mendatang.
C. Conversion
Campaign Conversion di Facebook Ads adalah objective yang bertujuan untuk menghasilkan tindakan spesifik dari pelanggan, seperti melakukan pembelian, mendaftar ke newsletter, atau mengisi formulir. Objective ini akan menampilkan iklan kepada orang yang paling cenderung melakukan tindakan tersebut. Sehingga, conversion yang dimaksud di sini tidak selalu berarti pada pembelian produk semata.
Contoh Conversion yang bisa ditargetkan melalui Campaign Conversion di Facebook Ads antara lain:
Untuk menggunakan Campaign Conversion di Facebook Ads, ada syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
Pemasangan Facebook Pixel:
Facebook Pixel adalah kode JavaScript yang ditempatkan di situs web bisnis dan berfungsi untuk melacak tindakan pengunjung situs web, seperti pembelian atau penyelesaian formulir. Pemasangan Facebook Pixel diperlukan untuk mengukur konversi dan menargetkan iklan kepada pelanggan yang paling cenderung melakukan tindakan spesifik di situs web.
Contoh penggunaan Campaign Conversion di Facebook Ads:
Cold audience, warm audience, dan hot audience adalah konsep yang digunakan di Facebook Ads untuk menggambarkan seberapa dekat hubungan seseorang dengan bisnis atau brand. Konsep ini digunakan untuk mempertimbangkan jenis iklan yang akan ditampilkan kepada pelanggan potensial dan seberapa efektif iklan tersebut dalam mencapai tujuan bisnis.
A. Cold Audience:
Cold audience adalah orang yang belum pernah mendengar atau berinteraksi dengan bisnis atau merek sebelumnya. Mereka biasanya tidak memiliki minat khusus dalam produk atau layanan yang ditawarkan, dan tidak memiliki interaksi sebelumnya dengan bisnis di platform media sosial atau situs web.
Targeting cold audience pada Facebook Ads dapat dilakukan dengan Objective Consideration (seperti Traffic, Message dan Video Views) dengan menargetkan audiens menggunakan demografi, minat, dan lokasi yang sesuai. Hal ini ditujukan untuk menjangkau orang-orang yang berpotensi tertarik dengan bisnis atau merek.
B. Warm Audience:
Warm audience adalah orang yang telah berinteraksi dengan bisnis atau brand sebelumnya, misalnya dengan mengunjungi situs web, bertanya melalui message Facebook, atau mengikuti akun Instagram namun belum melakukan pembelian. Mereka memiliki minat atau kebutuhan yang berkaitan dengan produk atau layanan yang ditawarkan, dan mungkin sudah memiliki kesan positif tentang bisnis atau brand.
Targeting warm audience pada Facebook Ads dapat dilakukan dengan menggunakan retargeting, misalnya menargetkan orang yang pernah mengunjungi situs web atau orang yang pernah melihat video iklan sebelumnya. Hal ini bisa dilakukan dengan Objective Consideration (traffic / message) atau Conversion (purchase / add to cart).
C. Hot Audience:
Hot audience adalah orang yang sudah memiliki keterlibatan tinggi dengan bisnis atau brand. Mereka sudah memiliki minat atau kebutuhan yang sangat spesifik terhadap produk atau layanan yang ditawarkan, dan mungkin sudah akan membeli produk atau layanan sebuah brand. Sebagai contoh, sudah menambahkan produk ke dalam keranjang atau menerbitkan invoice pembayaran namun belum membayar setelah 1–2 hari.
Targeting hot audience pada Facebook Ads dapat dilakukan dengan menggunakan iklan yang lebih spesifik, misalnya menawarkan diskon eksklusif. Hal ini bisa dilakukan dengan Objective Consideration (traffic / message) atau Conversion (purchase / add to cart).
Dalam penggunaan Facebook Ads, penting untuk mempertimbangkan jenis audience yang ditargetkan dan menyesuaikan jenis iklan yang ditampilkan dengan audience tersebut. Dengan memahami perbedaan antara cold audience, warm audience, dan hot audience, bisnis dapat memilih strategi targeting dan jenis iklan yang paling efektif untuk mencapai tujuan bisnis mereka.
Sumber: Facebook Ads Series from Digital Marketing Path MySkill.id
Iklan Facebook dapat disesuaikan dengan target audiens yang spesifik berdasarkan berbagai kriteria seperti usia, lokasi geografis, minat, pekerjaan, perilaku, dan banyak lagi. Facebook Ads menjadi platform iklan yang sangat efektif karena hasil kampanye iklannya juga dapat dilacak secara detail dan real-time.
Potensi Facebook Ads di Indonesia sangat besar karena pengguna Facebook di Indonesia tergolong cukup banyak dan aktif. Menurut data Statista, jumlah pengguna Facebook di Indonesia mencapai 170 juta pada tahun 2021. Selain itu, Facebook Ads juga memungkinkan bisnis untuk menjangkau target audiens yang spesifik dan hasil kampanye iklan dapat dilacak secara real-time. Hal ini memungkinkan bisnis untuk mengoptimalkan kampanye iklan mereka untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Ragam Contoh Iklan Facebook
Berikut adalah berbagai jenis iklan Facebook Ads beserta contohnya:

Berbagai tipe iklan Facebook. Sumber: Social Media Worldwide
A. Iklan gambar tunggal: Iklan ini biasanya berisi satu gambar yang menarik dengan headline dan deskripsi singkat. Iklan ini dapat digunakan untuk mempromosikan produk, layanan, atau acara bisnis.
Contoh: Sebuah restoran menampilkan foto hidangan terbaru mereka dengan judul “Cicipi Hidangan Terbaru Kami” dan deskripsi singkat tentang makanan tersebut.
B. Iklan video: Iklan video memungkinkan bisnis untuk membuat video singkat yang menarik untuk mempromosikan produk atau layanan mereka. Video ini bisa disertai dengan teks, suara, atau musik.
Contoh: Sebuah perusahaan mode menghasilkan iklan video singkat dengan model mengenakan produk terbaru mereka dan menampilkan berbagai angle dari produk tersebut.
C. Iklan carousel: Iklan ini memungkinkan bisnis untuk menampilkan beberapa produk atau layanan dalam satu iklan. Iklan ini biasanya berisi beberapa gambar atau video yang dapat digeser.
Contoh: Sebuah toko online menampilkan beberapa produk terbaru mereka dalam satu iklan dengan headline “Temukan Berbagai Pilihan Produk Terbaru Kami” dan berbagai gambar produk yang dapat di-slide.
D. Iklan Koleksi (Collection Ads): Memungkinkan pengguna untuk menampilkan produk secara visual dalam bentuk galeri yang dapat di-scroll. Dalam sebuah koleksi, pengguna dapat menampilkan hingga puluhan produk dalam satu iklan.
Contoh: Toko online yang ingin mempromosikan 15 produk terbaru mereka. Dalam iklan collection ads, toko online dapat menampilkan berbagai foto dalam bentuk galeri. Setiap produk dalam galeri dapat di-klik untuk membawa pengguna langsung ke halaman produk di situs web toko online tersebut.
Funnel Iklan Facebook berdasarkan Tujuan Kampanye
Objective atau tujuan iklan di Facebook merupakan pilihan yang disediakan oleh Facebook untuk membantu pengiklan menentukan tujuan iklan mereka. Advertiser dapat memilih salah satu atau beberapa objective, tergantung pada tujuan iklan mereka. Berikut ini adalah beberapa objective dari iklan Facebook dan contoh nyata penggunaannya:

Beragam tujuan dari iklan Facebook. Sumber: HubSpot
A. Awareness
Objective ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran (awareness) tentang merek atau produk yang diiklankan dengan menjangkau sebanyak mungkin audiens untuk melihat. Contoh penggunaannya adalah saat sebuah brand fashion meluncurkan koleksi pakian terbaru mereka dan ingin memperluas jangkauan/reach dari Postingan foto fashion yang dimiliki.
- Reach ads
Contoh: Sebuah perusahaan fashion baru yang ingin memperkenalkan mereknya ke target audiens di Jakarta dan Bandung dapat menggunakan reach ads dengan menargetkan kota-kota tersebut. Iklan ditampilkan ke audiens di kedua kota tersebut dengan tujuan memperkenalkan merek sebanyak mungkin kepada orang yang berbeda.
- Impression ads
Contoh: Sebuah toko online sepatu yang ingin meningkatkan penjualan pada musim panas dapat menggunakan impression ads dengan menargetkan audiens yang sering mencari sepatu online. Iklan ditampilkan sebanyak mungkin kepada audiens yang ditargetkan, tanpa memperhitungkan berapa orang yang melihat iklan. Hal ini dapat meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan konversi atau pembelian dari audiens yang tertarik.
Perbedaan antara reach ads dan impression ads terletak pada tujuan dan pengukuran hasil kampanye. Jika advertiser ingin menjangkau audiens sebanyak mungkin, maka reach ads merupakan pilihan yang tepat. Namun, jika advertiser ingin memastikan bahwa iklan ditampilkan sebanyak mungkin kepada audiens yang ditargetkan, maka impression ads merupakan pilihan yang tepat.
Perlu diperhatikan bahwa iklan Awareness umumnya tidak akan menghasilkan engagement, trafik dan conversion yang memadai. Pasalnya, mesin iklan Facebook hanya akan menyebarkan iklan seluas mungkin tanpa memperhatikan audiens yang potensial untuk melakukan pembelian.
B. Consideration
Objective ini bertujuan untuk mendorong konsumen untuk melakukan tindakan tertentu, seperti mengunjungi situs web, mengunduh aplikasi, atau melihat video produk. Contoh penggunaannya adalah ketika sebuah restoran baru ingin mempromosikan website baru yang dimiliki dengan ingin mendapatkan sebanyak mungkin visitor website Consideration funnel di Facebook Ads terdiri dari beberapa objective, seperti:
- Campaign Traffic
Campaign Traffic bertujuan untuk mengarahkan lalu lintas ke situs web atau aplikasi. Iklan akan ditampilkan kepada orang-orang yang paling cenderung mengklik tautan yang dimaksud. Objective ini cocok untuk bisnis yang ingin mengarahkan lalu lintas ke situs web atau aplikasi.
Contoh: Sebuah perusahaan makanan siap saji dapat menggunakan objective Campaign Traffic untuk mengarahkan lalu lintas ke situs webnya, sehingga pengunjung dapat mengetahui produk-produk yang ditawarkan.
- Campaign Engagement
Contoh: Sebuah perusahaan fashion dapat menggunakan objective Campaign Engagement untuk mempromosikan postingan terbarunya dan mengajak orang untuk memberikan like atau comment.
- App Install
Contoh: Sebuah aplikasi transportasi dapat menggunakan objective App Install untuk mengundang orang untuk mengunduh aplikasi mereka dan mencoba layanan transportasi yang ditawarkan.
- Video Views
Contoh: Sebuah perusahaan pariwisata dapat menggunakan objective Video Views untuk menampilkan video iklan tentang destinasi wisata dan mempromosikan paket wisata yang ditawarkan.
- Lead Generation
Lead Generation bertujuan untuk mengumpulkan informasi pelanggan potensial, seperti email atau nomor telepon, dengan menampilkan formulir di Facebook atau Instagram. Objective ini cocok untuk bisnis yang ingin memperluas basis data pelanggan dan meningkatkan penjualan.
Contoh: Sebuah perusahaan kosmetik dapat menggunakan objective Lead Generation untuk mengumpulkan informasi pelanggan potensial yang tertarik dengan produk-produk mereka, dengan menampilkan formulir di Facebook atau Instagram.
- Message
Message bertujuan untuk mengarahkan percakapan langsung dengan pelanggan melalui pesan teks di Facebook, Instagram atau WhatsApp. Objective ini cocok untuk bisnis yang ingin meningkatkan keterlibatan dengan pelanggan dan memperoleh penjualan.
Contoh: Sebuah restoran dapat menggunakan objective Message untuk mengarahkan pelanggan untuk memesan meja melalui pesan teks di Facebook atau Instagram.
Perlu diperhatikan bahwa iklan Consideration akan mencari audiens yang secara umum akan berinteraksi dengan iklan, mengunjungi website atau mendownload aplikasi suatu brand. Sehingga, iklan ini tidak selalu bisa diharapkan untuk meningkatkan pembelian. Namun, iklan ini berguna untuk memperbesar basis potensi pelanggan di masa mendatang.
C. Conversion
Campaign Conversion di Facebook Ads adalah objective yang bertujuan untuk menghasilkan tindakan spesifik dari pelanggan, seperti melakukan pembelian, mendaftar ke newsletter, atau mengisi formulir. Objective ini akan menampilkan iklan kepada orang yang paling cenderung melakukan tindakan tersebut. Sehingga, conversion yang dimaksud di sini tidak selalu berarti pada pembelian produk semata.
Contoh Conversion yang bisa ditargetkan melalui Campaign Conversion di Facebook Ads antara lain:
- Purchase: Menghasilkan penjualan dari produk atau layanan yang ditawarkan.
- Add to Cart: Mengarahkan pelanggan untuk menambahkan produk ke keranjang belanja online.
- Lead: Mengumpulkan informasi pelanggan potensial, seperti email atau nomor telepon melalui formulir di website.
- Complete Registration: Mendorong pelanggan untuk mendaftar akun di website.
Untuk menggunakan Campaign Conversion di Facebook Ads, ada syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
Pemasangan Facebook Pixel:
Facebook Pixel adalah kode JavaScript yang ditempatkan di situs web bisnis dan berfungsi untuk melacak tindakan pengunjung situs web, seperti pembelian atau penyelesaian formulir. Pemasangan Facebook Pixel diperlukan untuk mengukur konversi dan menargetkan iklan kepada pelanggan yang paling cenderung melakukan tindakan spesifik di situs web.
Contoh penggunaan Campaign Conversion di Facebook Ads:
- Sebuah toko online ingin meningkatkan penjualan melalui situs web mereka. Mereka menggunakan objective Campaign Conversion dengan target Purchase, dan memasang Facebook Pixel di situs web mereka. Facebook Ads akan menampilkan iklan kepada orang yang paling cenderung membeli produk melalui situs web toko online tersebut.
- Sebuah perusahaan ingin meningkatkan jumlah pelanggan potensial mereka dengan mengumpulkan informasi kontak. Mereka menggunakan objective Campaign Conversion dengan target Lead, dan memasang Facebook Pixel di situs web mereka. Facebook Ads akan menampilkan iklan kepada orang yang paling cenderung mengisi formulir dan memberikan informasi kontak mereka.
Besaran Minat Audience: Cold, Warm dan Hot Audience
Cold audience, warm audience, dan hot audience adalah konsep yang digunakan di Facebook Ads untuk menggambarkan seberapa dekat hubungan seseorang dengan bisnis atau brand. Konsep ini digunakan untuk mempertimbangkan jenis iklan yang akan ditampilkan kepada pelanggan potensial dan seberapa efektif iklan tersebut dalam mencapai tujuan bisnis.
A. Cold Audience:
Cold audience adalah orang yang belum pernah mendengar atau berinteraksi dengan bisnis atau merek sebelumnya. Mereka biasanya tidak memiliki minat khusus dalam produk atau layanan yang ditawarkan, dan tidak memiliki interaksi sebelumnya dengan bisnis di platform media sosial atau situs web.
Targeting cold audience pada Facebook Ads dapat dilakukan dengan Objective Consideration (seperti Traffic, Message dan Video Views) dengan menargetkan audiens menggunakan demografi, minat, dan lokasi yang sesuai. Hal ini ditujukan untuk menjangkau orang-orang yang berpotensi tertarik dengan bisnis atau merek.
B. Warm Audience:
Warm audience adalah orang yang telah berinteraksi dengan bisnis atau brand sebelumnya, misalnya dengan mengunjungi situs web, bertanya melalui message Facebook, atau mengikuti akun Instagram namun belum melakukan pembelian. Mereka memiliki minat atau kebutuhan yang berkaitan dengan produk atau layanan yang ditawarkan, dan mungkin sudah memiliki kesan positif tentang bisnis atau brand.
Targeting warm audience pada Facebook Ads dapat dilakukan dengan menggunakan retargeting, misalnya menargetkan orang yang pernah mengunjungi situs web atau orang yang pernah melihat video iklan sebelumnya. Hal ini bisa dilakukan dengan Objective Consideration (traffic / message) atau Conversion (purchase / add to cart).
C. Hot Audience:
Hot audience adalah orang yang sudah memiliki keterlibatan tinggi dengan bisnis atau brand. Mereka sudah memiliki minat atau kebutuhan yang sangat spesifik terhadap produk atau layanan yang ditawarkan, dan mungkin sudah akan membeli produk atau layanan sebuah brand. Sebagai contoh, sudah menambahkan produk ke dalam keranjang atau menerbitkan invoice pembayaran namun belum membayar setelah 1–2 hari.
Targeting hot audience pada Facebook Ads dapat dilakukan dengan menggunakan iklan yang lebih spesifik, misalnya menawarkan diskon eksklusif. Hal ini bisa dilakukan dengan Objective Consideration (traffic / message) atau Conversion (purchase / add to cart).
Dalam penggunaan Facebook Ads, penting untuk mempertimbangkan jenis audience yang ditargetkan dan menyesuaikan jenis iklan yang ditampilkan dengan audience tersebut. Dengan memahami perbedaan antara cold audience, warm audience, dan hot audience, bisnis dapat memilih strategi targeting dan jenis iklan yang paling efektif untuk mencapai tujuan bisnis mereka.
Sumber: Facebook Ads Series from Digital Marketing Path MySkill.id
Komentar
Posting Komentar