INFOPEDIA - Halo marketers, di artikel kali ini kami akan membahas tentang salah satu startegi pemasaran yaitu KOL, cukup menarik bukan? Perlu diketauhi KOL berbeda dengan KPI, bagi infopedians yang belum tahu tentang KPI silahkan baca di artikel sebelumnya disini. Meski profesi ini sudah tidak asing lagi, namun tidak banyak orang yang mengetahui perbedaan antara KOL dan influencer. Padahal, kedua pekerjaan ini memiliki peran penting dalam dunia pemasaran digital.
Kehadirannya bahkan sudah menjadi kebutuhan wajib yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Nah, apakah masih bingung tentang perbedaan keduanya? Di bawah ini, kami akan mengulas secara lengkap apa perbedaan antara KOL dan influencer.
Mengenal Influencer
Kalau berbicara tentang influencer tentu tidak bisa dipisahkan dari content creator. Influencer adalah seseorang yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi orang lain untuk mencoba atau membeli suatu produk. Ikatan yang kuat antara seorang influencer dan pengikutnya bukanlah sekedar lelucon. Satu hal sederhana yang dilakukan seorang influencer yaitu bisa membuat heboh jagat media sosial.
Selain itu, para penggemar influencer juga dikenal cukup loyal dan memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap idolanya. Mereka bahkan rela mengeluarkan uang untuk membeli barang yang dipromosikan oleh influencer. Influencer juga bisa dikatakan sebagai seseorang yang memiliki pengetahuan, wawasan, atau pengaruh tersendiri terhadap suatu bidang atau industri tertentu. Mereka menjadi trend-setter dan memiliki "suara" yang powerfull untuk mempengaruhi audiens atau pengikut mereka. Biasanya seorang influencer memiliki banyak platform media sosial sebagai sarana eksistensi sekaligus menjalin hubungan dengan para pengikutnya seperti Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, dan YouTube.
Dalam menghabiskan waktu setiap hari, seorang influencer biasanya cenderung memberikan 100% waktunya untuk aktivitas di digital marketing. Mereka terbiasa berusaha membuat banyak jenis konten agar pengikut mereka mengetahui semua aktivitas mereka, sehingga mereka bisa menjangkau pasar yang lebih luas dan membangun engagement yang bagus.
Mengenal KOL (Key Opinion Leader)
KOL atau Key Opinion Leader memiliki kekuatan audiens yang cukup besar. Sama seperti influencer, KOL juga dapat mempengaruhi keputusan pengikutnya untuk membeli produk atau menggunakan suatu layanan. Berbagai pendapat dan sudut pandang dari KOL sangat dipercaya oleh para pengikutnya, tentunya karena dianggap ahli dalam bidang tertentu. Jika seorang influencer sering berinteraksi dengan penggemar secara online melalui platform media sosial, KOL cenderung berbeda. KOL lebih banyak berinteraksi langsung dengan pengikut mereka. Meski pada akhirnya seorang KOL juga sudah banyak yang aktif di media sosialnya.
Adapun, cara membangun persona dan kredibilitas seorang KOL biasanya didapat dari pengalamannya di dunia nyata, atau di bidang industri yang mereka tekuni. Hal-hal yang mereka tekuni dalam kehidupan sehari-hari menghasilkan keahlian yang membantu karir mereka menjadi KOL. Meski kehadiran KOL biasanya lebih dipercaya, namun jangkauan dari KOL ini tidak begitu luas. Biasanya, mereka memiliki kekuatan audiens yang terbatas. Sedangkan untuk influencer, mereka memiliki cakupan yang lebih luas.
Jika diperhatikan, seorang KOL harus tetap memiliki pekerjaan profesional di dunia nyata. Mereka masih melewatkan waktu dengan melakukan pekerjaan penuh waktu yang telah mereka kuasai selama bertahun-tahun. Sebagai contoh, beberapa KOL masih memiliki profesi seperti dokter, guru, psikolog, pengacara, dan sebagainya. Maka dari itu, dikarenakan profesinya, pendapat dari seorang KOL seringkali dinilai sangat valid.
Sedangkan, menurut berbagai sumber artikel mengatakan, Key Opinion Leader adalah seseorang yang dapat menggiring opini seseorang untuk melakukan pembelian atau transaksi. Seorang KOL mempunyai keahlian spesifik yang membuat opini mereka valid. Sebab, opini yang dikeluarkan oleh seorang KOL didasari oleh fakta dan bukti yang kuat berdasarkan spesialisasi masing-masing.
Menurut hasil survei dari Nielsen, 92% masyarakat lebih memercayai rekomendasi yang diberikan dari keluarga atau kerabat dibandingkan dengan iklan. Hal ini pula yang memperkuat keberadaan KOL sebagai bagian dari social media marketing.
Pada dasarnya, influencer maupun Key Opinion Leader (KOL) sama-sama individu yang pendapatnya memberi pengaruh besar atas suatu produk, jasa, layanan, maupun brand, dan rekomendasi mereka berdampak pada keinginan konsumen untuk memiliki produk yang sama. Hanya saja, tetap ada perbedaan signifikan antara keduanya, sehingga brand yang hendak mengajak mereka berkolaborasi harus memahami dengan baik perbedaan tersebut.
Tujuannya, agar campaign digital marketing yang diselenggarakan bisa mencapai target. Memang, perbandingan di antara KOL dan influencer sangatlah tipis. Namun, pada dasarnya baik KOL dan influencer mempunyai pengertian yang berbeda. Apa saja perbedaanya?
1. Media yang Digunakan
Key Opinion Leader (KOL) adalah seseorang yang ahli terhadap industri atau bidang tertentu sehingga pendapatnya didengar. Di dunia nyata, mereka sosok yang dipercaya dan dihormati sehingga komunikasi yang terjadi lebih banyak secara langsung dengan para pengikutnya. Meskipun tak jarang, cukup banyak KOL yang juga menjalin hubungan yang baik melalui sosial media.
Sementara influencer menghabiskan lebih banyak waktunya di dunia online, terutama di berbagai sosial media. Mereka menggunakan platform sosial media tersebut untuk berkomunikasi dengan para pengikut bahkan mempengaruhi mereka dengan berbagai konten digital yang mereka ciptakan.
2. Kredibilitas
Karena keahlian, kemampuan, pengetahuan, dan profesinya, maka kredibilitas KOL berasal dari kehidupannya secara nyata di suatu bidang atau industri, kualifikasi profesionalnya, serta waktu yang mereka habiskan untuk terlibat di suatu bidang tersebut. Kredibilitas dan kepercayaan yang didapatkan influencer dari para pengikutnya berasal dari identifikasi personal yang ditampilkan oleh influencer itu sendiri di akun-akun sosial media yang mereka miliki serta dari preferensi pribadi.
3. Area Pengaruh dan Letak Geografi
3. Area Pengaruh dan Letak Geografi
Seorang KOL tidak selalu secara aktif berperan sebagai influencer di media sosial. Ketenaran dan kredibilitas profesionalisme mereka hanya dalam wilayah terbatas, misalnya hanya di suatu daerah, kota, atau negara. Tapi jika KOL yang awalnya hanya memiliki ketenaran di wilayah terbatas, kemudian mulai mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasi dengan media televisi, media cetak, bahkan ikut aktif di sosial media, tak menutup kemungkinan KOL ini juga berprofesi sebagai influencer.
Sementara influencer yang sangat aktif mengelola konten-konten di sosial media mereka, memiliki kemungkinan untuk punya banyak penggemar dari berbagai wilayah, atau malah memiliki penggemar dari seluruh bagian dunia.
4. Perbedaan Cara Menghabiskan Waktu
Seorang KOL memiliki pekerjaan penuh waktu yang juga sebagai profesi mereka di dunia nyata. Artinya, bisa jadi mereka adalah seorang chef terkenal di sebuah hotel bintang 5, atau seorang dokter ahli bedah, psikolog, lawyer, dan sebagainya. Karena profesinya ini pula, maka sudah pasti pengetahuan dan pendapat mereka tak lagi diragukan oleh audiens yang mengenal mereka.
Sebaliknya, kebanyakan influencer menghabiskan waktu lebih banyak di dunia online. Aktivitas mereka lebih banyak terkait dengan digital marketing. Mereka membutuhkan upaya keras untuk, membuat konten di sosial media, blog, atau YouTube, demi meningkatkan jumlah pengikut mereka sehingga para pengikut bisa terus mengikuti apa yang mereka tampilkan. Bisa dikatakan, inilah profesi atau pekerjaan utama mereka sehingga memiliki spesialisasi dalam hal menyebarkan suatu pesan dengan topik yang mereka kuasai untuk menjangkau pasar yang lebih luas secara online.
5. Keahlian Dalam Berkomunikasi
Influencer merupakan ahli komunikasi sejati. Ini memang spesialisasi mereka sesuai dengan pengetahuan dan wawasan mereka terhadap suatu topik. Mereka terampil mengkomunikasikan pesan-pesan khusus dengan cara yang sangat menarik sehingga bisa mempengaruhi pengikut mereka untuk melakukan apa yang mereka sarankan.
Sebenarnya, banyak juga Key Opinion Leader (KOL) yang juga memiliki keterampilan berkomunikasi di depan khalayak, khususnya bagi mereka yang sering tampil di televisi, radio, seminar-seminar, dan sebagainya. Masalahnya, untuk mengemas keterampilan komunikasi menjadi menarik seperti yang dilakukan oleh influencer, tidak semua KOL bisa melakukannya. Meski begitu, tak masalah KOL seorang komunikator atau bukan karena apa pun pendapat mereka asalkan sesuatu dengan bidang dan profesi, maka akan banyak audiens yang mempercayainya.
Nah, itulah perbedaan KOL dan influencer. Setelah membaca artikel diatas, Apakah kamu sudah paham perbedaan keduanya?
Sebagai tambahan, jika Influencer lebih tepat untuk meningkatkan sales, maka KOL lebih efektif untuk meningkatkan brand value ataupun brand awareness. Karena, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa KOL yang merupakan seorang expert, akan dipercaya oleh target market sebagai sebuah pernyataan yang valid.
Jadi, jika kamu ingin melakukan promosi menggunakan orang-orang yang memiliki pengaruh tersebut, maka lebih baik tentukan terlebih dahulu tujuan utamanya, apakah untuk meningkatkan penjualan, ataukah untuk menguatkan value dan awareness.
Komentar
Posting Komentar